Selasa, 28 Juni 2016

Indonesia Mencapai Madagaskar Jauh Sebelum Columbus Temukan Amerika



Perahu kuno di dinding Candi Borobudur ini
digunakan berlayar ke Madagaskar














Jauh sebelum Cheng Ho dan Columbus membuat sejarah pelayaran mereka yang fenomenal, para penjelajah laut Nusantara ternyata sudah lebih dulu melintasi sepertiga bola dunia. Diperkirakan sejak awal masehi nenek moyang Indonesia sudah menemukan Madagaskar dan pada abad kelima masehi telah membangun pemukiman di pulau itu.              

Rabu, 27 Mei 2015

Permainan Poros Tengah Menaikturunkan Gus Dur

Ketika menjadi anggota Fraksi PDI DPR RI Komisi IV (1987-1997), penampilan Megawati sebagai wakil rakyat sama sekali tidak mengesankan. Selain karena sifat pendiamnya, ia memilih tidak menonjol. Tampaknya ia lebih suka melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat.

Selasa, 26 Mei 2015

Kesultanan Aceh, Negeri Islam Yang Lahirkan Banyak Pemimpin Wanita

Kesultanan Aceh dikenal sebagai negeri yang kental dengan nuansa Islamnya. Karena itulah sejak lama negeri ini dijuluki Serambi Mekkah. Namun yang mengejutkan adalah peranan para wanitanya yang mungkin sangat kontras dibanding dengan negeri atau kerajaan-kerajaan Islam lainnya.

Senin, 23 Februari 2015

Cerita Supersemar Yang Sesunggunya

Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada zaman pemerintahan Suharto pernah menjadi kontroversi. Ini karena munculnya dua versi yang saling bertentangan. Versi pertama dan yang dipakai oleh penguasa saat itu menyebut supersemar berisi pengalihan kekuasaan dari presiden Sukarno kepada Jendral Suharto. Versi kedua, supersemar hanyalah surat perintah dari Presiden Sukarno kepada Jenderal Suharto untuk memulihkan situsi keamanan. Dan yang membuat kontrversi ini tak kunjung reda karena naskah aslinya dinyatakan hilang.

Pejuang Emansipasi Wanita Yang Namanya Diabadikan Sbg Hari Kartini

Raden Ajeng Kartini selama ini dikenal pejuang emansipasi wanita dilahirkan pada 21 April 1879 di Jepara Jawa Tengah yang tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga d Eropa. Saat itu adat istiadat di Indonesia sama sekali tidak berpihak pada kemajuan wanita. Wanita dilarang sekolah terlalu tinggi. Dalam pandangan adat, setelah menikah wanita hanyalah bertugas mengurus rumah tangga sehingga pendidikan tidak ada artinya.

Recent Posts