Minggu, 12 Agustus 2012

Persaingan Tiga Taipan Media Bakri, Paloh dan Dahlan dalam Politik




Paling sedikit tiga orang pemilik media massa nasional telah terjun ke dunia politik.  Mereka adalah Surya Paloh,  pemilik Metro TV dan media grup, dan Aburizal Bakrie pemilik  Anteve dan TV One. Keduanya mengendalikan televisi yang berbasis pada berita dan penyebaran informasi yang menuntut independensi yang tinggi. Karena itulah muncul kekhawatiran di kalangan masyarakat,  pemberitaan di media milik mereka menjadi bias kepentingan politik. 

Sebelum mendirikan stasiun televisi Anteve dan TV One, Aburizal Bakri sudah lama menjadi aktivis Partai Golkar. Pada awalnya tak banyak orang yang memasalahkan karena Anteve lebih berorientasi pada hiburan dan Bakri posisinya tak terlalu strategis dalam partai. Tapi kini ia telah menjadi orang nomor 1 di Golkar dan siap bertarung dalam pemilu 2014 dan ia mendirikan TV One yang berorientasi berita. Akankah Anteve dan TV One bakal terseret kepentingan politik Bakri?

Pertanyaan yang sama muncul pada diri Surya Paloh. Aktivis partai Golkar itu kini punya Partai Nasional Demokrat yang siap bertarung dalam pemilu  tahun 2014. Lebih dari itu dia juga berhasil merangkul Harry Tanoesoedibijo, pemilik tiga stasiun televise: RCTI, Global TV, dan MNC TV untuk gabung ke partai yang didirikannya. Tentu pertanyaan untuk  Bakrie berlaku untuk  Surya Paloh dan Harry Tan.

Yang juga perlu diperhitungkan adalah Dahlan Iskan, raja pers pemilik Grup Jawa Pos. Ia tampaknya juga berambisi menjadi presiden. Bedanya tokoh yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN itu tak memiliki partai. Ia tampaknya menunggu dipinang partai yang ada, atau mungkin maju melalui jalur independen.

Baik Aburizal Bakri, Surya Paloh, maupun Dahlan Iskan bukanlah sekedar pengusaha, tapi mereka adalah taipan atau pengusaha besar yang usahanya menggurita. Kalau Pak Harto saja yang hanya bermodal kekuasaan politik bisa mendominasi Indonesia sampai 30 tahun, bagiamana lagi dengan seorang figure yang tak hanya memiliki kekuasaan politik tapi juga media dan uang?

Maka kita memang harus berhati-hati menyikapi tampilnya ketiga tokoh itu dalam pentas politik kita. Baru menjadi Ketua Partai saja, dampaknya sudah mulai kentara pada media mereka masing-masing. Sebagai contoh Metro TV cukup sering menyiarkan kegiatan politik Surya Paloh baik ketika di Golkar maupun saat di Nasional Demokrat.  Sering berhadapan dengan partai lain, Metro TV tampak sering sangat galak, khususnya terhadap Golkar maupun pemerintahan SBY yang didukung Partai Demokrat. Sebaliknya stasiun televisi ini terlalu menonjol-nojolkan aktivitas bosnya sendiri. Sementara Anteve dan TV One sangat lunak dan bahkan berpihak ketika  berhadapan dengan isu PSSI Nurdin Khalid dan kasus Gayus Tambunan. Hal semacam juga terjadi pada medianya Harry Tan.

Aliansi Jurnalis Independen menerima sejumlah keluhan dari masyarakat menyangkut pemberitaan bertendensi mengabaikan aspek keberimbangan, obyektivitas, dan dikhawatirkan mengancam independensi wartawan. Seperti diketahui, menjelang Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya (Munas Golkar) 4-7 Oktober 2009, muncul paket pemberitaan yang diwarnai persaingan politik dari dua pemilik media televisi berita, yakni TVOne dan METRO TV. Jakarta, 29 September 2009

Hal senada juga diungkapkan Ezki Suyanto, Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat. Ia  menyatakan bahwa KPI Pusat mendapat banyak pengaduan mengenai netralitas pemberitaan di dua stasiun TV berita itu (Metro TV dan TV One). Ezki menyampaikan kekuatiran, jika kondisi pemberitaan tidak berimbang dan mengundang banyak kritik maka dikhawatirkan kebebasan pers yang sudah dinikmati selama ini dapat terampas.

Tapi sayangnya KPI tak melakukan tindakan apapun.  Dari  lebih  50 peringatan tertulis yang dilayangkan KPI kepada manajemen TV, tak satupun menyangkut masalah politik. Umumnya berkisar pada masalah kekerasan, pornografi, klasifikasi acara, dan mistik.
Akhirnya kita semualah  yang menentukan apakah perlu seseorang yang sudah memiliki uang dan kekuasan media yang begitu besar, masih akan kita beri kekuasaan politik. Ingat kekuasaan absolute akan cenderung korup.

Sumber:
http://www.sabili.co.id/aspirasi-anda/statemen-aji-soal-pertempuran-politik-tvone-vs-metro-tv

Recent Posts