Jumat, 18 Juli 2014

Konsultan Kampanye dari AS, Rob Allyn

Konsultan kampanye politik Prabowo Subianto, Rob Allyn, akhirnya menjawab berbagai tudingan yang ditujukan kepadanya terkait praktek kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo. Dalam situs asiapacific.anu.edu.au yang dipublikasikan Rabu lalu, Allyn mengatakan tudingan itu hanyalah konspirasi.

Sebagaimana dilansir tempo.co-id, dia mengklaim telah bekerja dengan bersih. "Tak ada noda dan intrik sama sekali," kata dia, Rabu, 16 Juli 2014. Allyn menilai pekerjaannya memiliki sejarah bersih, panjang dan membanggakan bagi demokrasi di seluruh dunia.

Selama bekerja sekitar 32 tahun, ia telah menjadi konsultan di Amerika Serikat hingga Palestina setelah kesepakatan damai pada 1999. Dia juga membantu Vincente Fox menjadi Presiden Meksiko dengan adil, jujur, dan kompetitif.
Tak hanya bersih, Allyn juga mengklaim polling yang dilakukannya akurat. Ia juga merancang promosi di media, termasuk untuk kampanye Prabowo.

Dari hasil kerjanya itu, Allyn menyebut selama dua bulan kampanye terakhir Prabowo berhasil unggul 30 poin dari Jokowi. Menurut dia, Prabowo juga akan memenangi kursi presiden. "Kita akan melihatnya pada 22 Juli saat perhitungan suara terakhir diumumkan," ujarnya. Dia juga ikut terlibat dalam kampanye pemenangan Joko Widodo-Tjahaya Purnama pada pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.

Situs berita Narco News sebelumnya menyatakan Rob Allyn dan rekannya, Dick Morris, berupaya memanipulasi peristiwa Atenco di Meksiko, Mei 2006. Komisi Nasional Hak Asasi Meksiko melaporkan sebanyak 30 dari 47 tahanan politik perempuan diperkosa polisi dalam peristiwa itu. Rob Allyn disebut membantu Presiden Vicente Fox menentukan langkah yang harus diambil supaya kasus itu tak sampai menggoyahkan posisinya. Mereka juga membantu Fox mengatur pemberitaan dalam media agar kasus ini tidak menjadi besar.


Adapun situs Indonesia-2014 yang dipimpin Goenawan Mohamad menyebut Allyn sebagai pemecah belah Indonesia. Allyn dinilai sebagai tukang pelintir yang merancang propaganda hitam untuk menghancurkan Jokowi. Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu dituduh sebagai komunis, kafir, anti-Islam, Kristen, memiliki orangtua Cina-Singapura.

Jokowi juga diserang melalui Obor Rakyat, transkrip percakapan antara Megawati dan Jaksa Agung yang meminta membebaskan Jokowi dari tuduhan kasus korupsi TransJakarta, serta penyebaran surat palsu Jokowi yang meminta penangguhan pemeriksaan oleh Jaksa Agung. 

Recent Posts