Siapakah tokoh-tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah perjalanan
bangsa Indonesia
sejak zaman kerajaan hingga zaman kemerdekaan? Berikut ini kami masukkan 10
orang tokoh dalam daftar orang paling berpengaruh di Indonesia . Kriterianya adalah:
dampak pemikiran dan perilaku tokoh tersebut sejak zaman mereka hingga kini.
Pengaruhnya bisa dalam bidang kebijakan pemerintahan, pemikiran dan perilaku
warga, sampai juga pada kondisi sosial ekonomi sekarang ini.
1.
Gadjah Mada
Mahapatih
Gadjah Mada yang wafat pada tahun 1364 adalah seorang panglima perang dan
tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman Kerajaan Majapahit. Ia
menjadi Mahapatih pada zaman Ratu Tribhuwanatunggadewi, dan kemudian
sebagai Amangkubhumi (Perdana Menteri) yang mengantarkan Majapahit ke
puncak kejayaannya.
Saat menjadi
patih pada tahun 1258 Saka (1336) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa.
Isinya : ia akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan
kenikmatan duniawi/termasuk wanita) bila telah berhasil menaklukkan Nusantara.
Sebagaimana
tercatat dalam kitab Pararaton dalam Bahasa Indonesianya, Gajah Mada
sebagai patih Amangkubumi telah bersumpah: "Saya (baru akan) berhenti
puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo,
Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa."
Selama
menjadi mahapatih, Gajah Mada berhasil mewujudkan mimpinya menyatukan nusantara.
Dimulai dengan penaklukan ke daerah Swarnnabhuni (Sumatera) tahun 1339,
pulau Bintan, Tumasik (sekarang Singapura), Semenanjung Malaya, kemudian
pada tahun 1343 bersama dengan Arya Damar menaklukan
Bedahulu (di Bali) dan kemudian penaklukan Lombok, dan sejumlah negeri di
Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga),
Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kendawangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu,
Brunei, Kalka, Saludung, Sulu, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjung
Kutei, dan Malano.
Pada
zaman pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) yang menggantikan Tribhuwana-Tunggadewi,
Gajah Mada terus melakukan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun,
Sukun, Taliwang, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali,
Sasak, Bantayan, Luwu, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan,
Salayar, Sumba, muar (Saparua), solor, bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin,
Seran, Timor, Dompo, dan Kerajaan Sunda.
Reputasi Gadjah Mada yang begitu
hebat telah menenggelamkan nama para raja yang menjadi atasannya. Sekarang ia
telah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional dan merupakan simbol
nasionalisme dan persatuan Nusantara.
2. RA Kartini
Saat masih remaja Raden Ajeng Kartini dilarang melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sesai cita-citanya. Saat itu adat
-istiadat memang tidak membolehkan wanita punya pendidikan tinggi karena
tugasnya setelah menikah hanyalah mengurus rumah tangga.
Ia juga menjadi korban adat-istiadat yang disebut pingitan.
Bentuknya berupa larangan bagi wanita muda untuk keluar dari rumah sampai
waktunya menikah. Padahal ayahnya saat
itu termasuk priyayi yang terpandang.
Demi menghilangkan rasa bosan berada di rumah terus, Kartini
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca buku. Bahkan, dia tidak
segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang tidak dimengertinya.
Lambat laun pengetahuannya bertambah dan wawasannya pun meluas.
Berkat hobi membacanya, ia mengenal karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu menginspirasinya untuk memajukan wanitaIndonesia . Dalam pandangannya,
wanita tidak hanya harus bisa menjalankan urusan “belakang” rumah tangga saja. Wanita
juga harus bisa dan punya wawasan dan ilmu yang luas. Dia pun mulai bergerak
mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca tulis dan pengetahuan lainnya.
Makin hari, Kartini makin disibukkan dengan aktivitas membaca dan
mengajarnya.
Dia juga punya banyak teman di Belanda dan sering berkomunikasi dengan mereka. Bahkan, dia sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk memberinya beasiswa sekolah di Belanda. Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan dia dinikahkah dengan Adipati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat.
Berkat hobi membacanya, ia mengenal karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu menginspirasinya untuk memajukan wanita
Dia juga punya banyak teman di Belanda dan sering berkomunikasi dengan mereka. Bahkan, dia sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk memberinya beasiswa sekolah di Belanda. Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan dia dinikahkah dengan Adipati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat.
Berkat kegigihan serta dukungan sang suami, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di berbagai daerah. Seperti Semarang,
Surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda kemudian dibukukan oleh Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Buku ini telah menginspirasi banyak wanita, tidak saja, wanita di zamannya tapi juga wanita kini dan masa depan.
Sesuai Keppres No. 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964, Kartini resmi digelari pahlawan nasional oleh pemerintah
Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan. Tidak hanya di
kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-kota di Belanda. Seperti Kota
Utrecht, Venlo , Amsterdam , dan Harleem. WR. Supratman bahkan
membuatkan lagu berjudul Ibu Kita Kartini untuk mengenang jasa-jasanya.
Pemikirannya telah mendefinisikan arti emansipasi bagi
rakyat Indonesia .
Emansipasi menurut Kartini bukanlah feminisme ala barat. Meski ia menginginkan
wanita mendapatkan kesempatan untuk tampil di berbagai bidang, ia tetap
menganggap wanita sebagai pendamping suami dalam urusan rumah dan pendidikan
anak.
Pengaruhnya sampai sekarang masih sangat kuat. Tidak ada
satupun tokoh Indonesia ,
yang hari kelahirannya diperingati semeriah Hari Kartini. Termasuk Bung Karno
sekalipun.
3. Oemar Said
Tjokroaminoto
Raden Hadji Oemar Said
Tjokroaminoto, kelahiran Ponorogo pada 16 Agustus 1882, merupakan salah satu tokoh
yang telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Ia juga seorang pemimpin salah
satu organisasi penting pada zaman itu, yaitu Sarekat Islam (SI). Ia
kemudian meninggal pada umur 52 tahun yaitu tanggal 17 Desember 1934 di Yogyakarta .
Pengaruhnya begitu besar karena di
rumahnya berkumpul tokoh-tokoh pergerakan nasional sebagai anak kos. Ia menjadikan
rumahnya sebagai forum diskusi buat mereka.
Mereka adalah Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, dan
Kartosuwiryo.
Walau tidak kos di rumahnya, Tan Malaka pernah
berguru padanya
Ia adalah orang yang pertama kali
menolak untuk tunduk pada Belanda. Setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan
indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang
dianut oleh Semaoen,
Muso, Alimin; Soekarno yang nasionalis;
dan Kartosuwiryo yang Islam. Namun, ketiga kubu
itu terlibat pertentangan hebat. Salah satu imbasnya adalah terjadinya Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai komunis
Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet
Indonesia" yang dipimpin Muso.
Presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi untuk
menumpas pemberontakan itu. Dan Musopun tertembak mati.
Di kemudian hari muncul
pemberontakan oleh Negara Islam Indonesia(NII) yang dipimpin oleh
Kartosuwiryo. Soekarno pun terpaksa menjatuhkan hukuman mati terhadap teman
kosnya itu pada 12 September 1962.
Mungkin karena telah melahirkan
banyak tokoh pergerakan itulah, HOS Tjokroaminoto dijuluki De Ongekroonde van
Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota".
http://id.wikipedia.org/wiki/Oemar_Said_Tjokroaminoto
4. Soekarno
Tak diragukan lagi, Soekarno
pantas masuk daftar orang berpengaruh di Indonesia . Ia berperan besar dalam
menanamkan bibit-bibit nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia
dan sekaligus menghantarkannya ke alam kemerdekaan. Sebagai Presiden RI
pertama, Soekarno juga sangat berperan dalam menjaga kemerdekaan RI dari ambisi
Belanda untuk come-back. Pemikiran-pemikirannya tentang kapitalisme,
neokolonialisme, dan neo imperalisme
sampai sekarang masih relevan untuk memahami masalah ekonomi yang dihadapi
bangsa-bangsa di dunia.
5. Ahmad Dahlan
Pendiri Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah
putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar
adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta
pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim
yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.
Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus
1868 – meninggal di Yogyakarta , 23
Februari 1923 pada umur 54 tahun. Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan mendirikan
organisasi Muhammadiyah. Tujuannya untuk melakukan pembaruan dalam cara
berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. la ingin mengajak umat Islam
Indonesia
untuk kembali pada Al-Qur’an dan al-Hadits.
Saat ini Muhammadiyah telah menjadi ormas terbesar kedua di Indonesia
setelah NU. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan ini
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial dan politik di Indonesia
melalui para pemimpin dan tokoh-tokonya yang terjun di pemerintahan atau
menjadi politisi. Muhammadiyah juga telah memberikan warna bgi pemahaman Islam
dengan gerakan permunian Islam terhadap tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam.
6. Hasyim Asyari
Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy’arie adalah pendiri
Nahdlatul Ulama, organisasi massa terbesar di Indonesia . Dia lahir
pada 10 April 1875 24 Dzulqaidah 1287H) dan meninggal pada 25 Juli 1947.
Pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, KH Hasyim Asyari
mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan
terpenting di Jawa pada abad 20. Pada tahun 1926, KH Hasyim Asyari menjadi
salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan
ulama.
NU juga telah banyak melahirkan banyak pesantren di Indonesia .
Tokoh-tokohnya banyak yang terjun di pemerintahan dan menjadi politisi sehingga
sangat mewarnai perjalanan bangsa Indonesia . NU dikenal sebagai
organisasi yang mengembangkan Islam moderat.
7. Soedirman,
Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia ,
Jenderal Soedirman dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI
yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang
jenderal.
Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia
tetap bergerilya pada saat perang kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat
karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta . Soedirman
lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 –meninggal
di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun.
Bila berbicara tentang kemiliteran, pasti orang Indonesia ingat
Jenderal Sudirman. Ia dianggap sebagai tentara teladan yang tiada duanya dan
pemikiran-pemikirannya selalu memberikan inspirasi.
8. Soeharto
Ia dikenal sebagai
presiden yang mendirikan kediktaktoran terlama di Indonesia .
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.
Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno,
dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada
tahun 1973, 1978,
1983, 1988, 1993 dan 1998. Pada
tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21
mei tahun tersebut, menyusul terjadinya kerusuhan dan pendudukan gedung DPR/MPR
oleh ribuan mahasiswa.
Ia dianggap meletakkan dasar bagi stabilitas politik dan
pembangunan ekonomi selama 33 tahun pemerintahannya. Tapi ia juga dianggap
sangat korup karena selama berkuasa telah memperkaya diri dan keluarga. Selama
33 tahun pemerintahannya yang sangat represif dan menindas, ia telah
meninggalkan trauma akan kekuasaan dan politik bagi banyak orang Indonesia .
Tapi ketika orang kecewa terhadap pembangunan ekonomi oleh
pemerintahan demokrasi sekarang ini,
banyak orang yang merindukan kembalinya pemerintahan ala
9. Abdurrahman Wahid
Presiden keenam Indonesia yang tenar dengan sebutan
Gus Dur ini dianggap sebagai presiden yang gagal. Ia diberhentikan dari
jabatannya sebagai presiden oleh MPR setelah tiga tahun berkuasa karena mau
membubarkan DPR/MPR. Ketidakmampuannya mengendalikan pernyataan-pernyataannya
yang kontroversial dianggap mengganggu stabilitas.
Tapi ketika orang berbicara tentang prularisme, Gus Dur
selalu menjadi acuan. Pada zaman pemerintahannya ia menjadikan agama orang
keturunan Tionghoa, Kong Hu Chu sebagai salah satu agama resmi. Selain itu ia selalu
gigih melindungi kaum minoritas ras dan agama dari tindakan rasialis dari
kelompok etnis mayoritas dan radikal agama.
10. Megawati
Megawati juga dianggap presiden yang gagal karena hanya
mampu bertahan selama dua tahun setelah menggantikan Gus Dur. Dalam pemilihan
umum secara langsung ia dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudoyono.
Namun pada zamannya untuk pertama kalinya digelar pemilihan
presiden secara langsung. Dan pada zamannya pula KPK yang sekarang menjadi
momok para koruptor dibentuk dengan alasan lembaga penegak hukum polisi dan
kejaksaan melempem dalam pemberantasan korupsi. Ia juga pernah disebut Majalah
Forbes sebagai salah satu wanita terkuat dunia.
Selama pemerintahannya ia dianggap pro asing karena menjual
Indosat ke Singapura. Tapi ada pembelaan yang menyatakan bahwa saat itu Indosat
adalah BUMN terkorup dan telah merugikan negara puluhan triliun & melakukan
banyak praktek ilegal. Hasil penjualan asset Indosat kemudian dipakai untuk
membayar hutang negara yang saat itu jatuh tempo. Kemudian sebagai ganti
Indosat dibuat lembaga yang lain yaitu Satelindo.